Blogger Widgets Blogger Widgets Blogger Widgets
Widget-Animasi
semua tentang komputer: Dampak Asap Rokok

Jumat, 20 Juni 2014

Dampak Asap Rokok

cigarette


Penerapan hukum yang melarang merokok di tempat umum di Amerika Utara dan Eropa telah menghasilkan penurunan signifikan terhadap tingkat kelahiran prematur dan asma pada anak.



Hal tersebut dikemukakan dalam laporan penelitian baru yang diterbitkan majalah The Lancet.
Saat ini hanya 16 persen dari populasi dunia yang dilindungi undang-undang bebas asap rokok yang komprehensif dan 40 persen anak-anak di seluruh dunia terpapar perokok pasif.
Analisa dari 11 penelitian di Amerika Utara dan Eropa menunjukkan bahwa tingkat kelahiran prematur serta masuk rumahsakit karena asma berkurang 10 persen dalam waktu satu tahun diberlakukannya undang-undang bebas asap rokok tersebut.
Sampai sekarang kebanyakan studi telah melihat dampak dari larangan merokok pada orang dewasa.
Dr.Jasper Been dan kawan-kawannya bersama Pusat Medis Universitas Maastricht di Negeri Belanda melakukan pengkajian baik yang telah dipublikasikan mau pun yang tidak dipublikasikan dalam kurun waktu lebih dari 38 tahun.
Penelitian itu melaporkan tentang dampak pembatasan merokok di tempat umum terhadap kesehatan pada anak usia 12 tahun ke bawah.
Jika kita menggabungkan penelitian kualitas tertinggi yang diidentifikasi, yang meliputi enam studi dari Eropa dan lima dari Amerika Utara, dengan lebih dari 2,5 juta kelahiran di hampir 250 ribu yang masuk rumah sakit karena asma, kita melihat bahwa baik kelahiran prematur dan anak-anak yang harus pergi ke rumah sakit karena serangan asma berat telah turun 10 persen.
Sungguh merupakan jumlah yang benar-benar menakjubkan, jika kita menyadari bahwa baik kelahiran prematur mau pun asma terus meningkat di seluruh dunia, dimana langkah-langkah efektif untuk mencegah hal itersebut masih kurang.
Hal ini menunjukkan bahwa undang-undang bebas asap rokok adalah metode yang secara effektif berpotensi untuk meningkatkan kesehatan anak.
Australia tidak termasuk dalam penelitian ini.
Profesor kesehatan penduduk, Rob Moodie, Melbourne University, percaya bahwa hasil yang serupa akan terjadi di Australia.
"Kami sudah mulai meningkatkan undang-undang bebas asap rokok sejak tahun1980-an, dampaknya telah secara bertahap meningkat di kebanyakan negara dimana sekarang kita sudah semakin lebih baik dalam mengurangi paparan anak-anak dari asap rokok tangan kedua," begitu kata Rob Moodie.
"Banyak yang harus dilakukan di negara berkembang," ujarnya lagi. "Maksud saya, baru-baru ini saya berada di Indonesia yang memilki banyak asap tembakau - 67 persen pria merokok - sehingga mengakibatkan sejumlah besar anak-anak terkena perokok pasif".
Profesor Rob Moodie mengatakan, laporan artikel di majalah The Lancet tersebut harus digunakan oleh pemerintah negara-negara di Afrika dan Asia untuk memperkenalkan daerah mereka bebas asap rokok.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

a
k
i
t
a
m
r
o
f
n
I
n
e
m
e
j
a
n
a
M